Program yang bertujuan membentuk kelompok muda yang aktif dan kritis serta mampu bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain dalam memahami pembangunan berkelanjutan, memahami potensi daerah, sadar politik, dan kreatif melalui peningkatan kapasitas kepemimpinan, berjejaring, berpikir kritis dan inovatif. Program AGL secara spesifik menyasar anak muda yang berdomisili dan/atau berkontribusi di 4 provinsi, yakni Riau, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Kalimantan Barat yang merupakan provinsi dengan kebakaran dan kerusakan hutan dan lahan, disertai potensi ancaman bencana alam yang tinggi. Selain itu, keempat provinsi tersebut memiliki nilai rendah untuk Indeks Pembangunan Pemuda. Program ini dilaksanakan dalam rentang waktu 5 bulan (Februari - Juni 2021) dengan 6 kegiatan utama; 1) Generasi Lestari Campaign Challenges, 2) Social Fair Day, 3) Akademi Generasi Lestari Bootcamp, 4) Participants Campaign Challenges, 5) Media Gathering and Closing, 6) Exit & Scale - Berjejaring dan Beraksi. Program ini telah melibatkan lebih dari 220 anak muda dan 18 organisasi kolaborator di seluruh rangkaian kegiatan. Dari 324 anak muda yang terlibat dalam rangkaian ini, 43 di antaranya mengikuti kegiatan bootcamp dan berhasil mencetak 7 rencana aksi sosial untuk mendukung kelestarian hutan dan lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi lokal.
Siak, Riau, Indonesia
Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Indonesia
Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia
Bone Bolango, Gorontalo, Indonesia
Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia