Kabar • Artikel

AKADEMI GENERASI LESTARI: UPAYA 43 ANAK MUDA DARI 4 PROVINSI UNTUKPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERBASIS LINGKUNGAN

Juni 1, 2021
  • 43 anak muda dari Gorontalo, Kalimantan Barat, Riau, dan Sulawesi Tengah menginisiasi 7 tantangan sosial
  • Tantangan sosial tersebut bertujuan untuk mengentaskan isu sosial di daerahnya dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan.
  • Akademi Generasi Lestari merupakan inisiatif dari Campaign.com dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang dimulai sejak Februari 2021

Jakarta, 4 Juni 2021 – Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, program Akademi Generasi Lestari (AGL) hadirkan 7 challenge (tantangan sosial) oleh 43 anak muda yang berupaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan. Sejak diinisiasi oleh Campaign.com dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) pada Februari 2021, program ini menyaring anak muda dari 4 provinsi yakni Gorontalo, Kalimantan Barat, Riau, dan Sulawesi Tengah untuk berjejaring dan dikembangkan kapasitasnya. Dilatih oleh 18 mentor dengan pendampingan 8 fasilitator, mereka diharapkan dapat menjadi subjek pembangunan dengan memprakarsai tantangan sosial berdampak dalam satu payung kampanye Saya #GenerasiLestari.

Melalui acara Online Media Gathering dan Closing Akademi Generasi Lestari hari ini, anak muda berdialog tentang pentingnya menjadi warga negara yang aktif untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan berlandaskan lingkungan.

William Gondokusumo sebagai Founder & CEO Campaign.com menuturkan, “Bersama Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Campaign.com dengan platform aksi sosial kami Campaign #ForChange memfasilitasi anak muda untuk andil dalam mengentaskan masalah sosial di daerahnya, termasuk memaksimalkan sumber daya alamnya dengan bijak. Mereka tak hanya didorong dan dibina untuk membuat kampanye sosial bersama, tetapi juga memastikan bahwa dampaknya benar-benar terukur dan anak muda dari seluruh Indonesia dapat turut mendukung dengan ambil aksi.”

Indonesia saat ini sedang menikmati adanya bonus demografi yang datang lebih cepat. Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa terdapat 70,72% penduduk usia produktif (15-64 tahun) dari 191 juta total populasi. Namun, potensi bonus demografi ini tidak diiringi oleh pemerataan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Sepanjang 2015-2018, Bappenas menyebutkan bahwa IPP belum tumbuh secara optimal di beberapa provinsi termasuk di Gorontalo, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, serta Riau.

Sementara, keempat provinsi tersebut merupakan daerah dengan persentase luas tutupan hutan dan gambut yang besar, disertai potensi dan kejadian kebakaran serta kerusakan hutan/lahan yang juga tinggi. Melalui kegiatan Akademi Generasi Lestari, kelompok anak muda dari 4 provinsi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan melalui sektor pembangunan yang mereka minati. Tak hanya sektor lingkungan, tetapi juga pendidikan, pertanian, dan UMKM.

Dodi Reza Alex Noerdin selaku Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari juga memaparkan, “Berbicara mengenai pembangunan berkelanjutan, kami dari LTKL sepakat bahwa tujuan bersama ini tidak boleh lepas dari kelestarian lingkungan dan peran aktif anak muda. Kami melihat hasil dari program AGL ini menghadirkan fokus lingkungan yang beragam, mulai dari pengelolaan lahan secara mandiri, daur ulang sampah, pemanfaatan sumber daya alam hayati secara bertanggung jawab, hingga pelestarian satwa endemik di provinsi terkait. Ini adalah langkah kami bersama Campaign.com untuk meningkatkan kapasitas diri pemuda/i yang tak hanya berpusat di Pulau Jawa. Kami berharap 7 Challenge tersebut dapat berkembang dan dirasakan dampak positifnya di masa depan.”

Tujuh tantangan sosial tersebut adalah: 1) Kurangi plastik untuk Gorontalo lebih sehat, 2) Riau menggugat sampah, 3) Selamatkan lahanmu untuk persiapkan pangan keluargamu (Siak), 3) Mengurangi penggunaan plastik di Pontianak, 4) Gunakan produk kerajinan berbahan alami (Sintang), 5) Ayo selamatkan Macaca (Sulawesi Tengah), 6) Kampanye manfaat daun kelor (Palu, Sulawesi Tengah), 7) Pinggir danau bebas sampah (Gorontalo).

Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek yang hadir sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) menyampaikan bahwa pada hakikatnya ekonomi harus inklusif, sehingga kita harus menjaga ruang hidup kita baik ekosistem dan struktur lingkungan hidup. “Kita tidak bisa adil ke generasi selanjutnya apabila kita tidak bisa mengontrol pemanasan global, menjaga keberlangsungan biodiversitas dan kualitas oksigen. Kami dari APKASI berpendapat bahwa ekologi dan ekonomi harus selalu hand in hand – tidak mengorbankan satu hal untuk hal lainnya.”

Selain itu, Manap Trianto sebagai perwakilan peserta Akademi Generasi Lestari dari Palu, Sulawesi Tengah juga menyebutkan, “Awalnya, saya merasa sebagai generasi muda saya harus membantu pemerintah lokal untuk pembangunan lestari melalui gotong royong. Di AGL saya belajar untuk mengetahui masalah dan potensi yang ada di daerah saya. Setelah ini bersama dengan kelompok kami telah berencana untuk 1) Membangun Sekolah Macaca – untuk menyebarluaskan mengenai konservasi monyet endemik sulawesi (Macaca), 2) Produksi barang-barang lokal dengan informasi mengenai monyet endemik maupun biodiversitas yang ada di Sulawesi.”

Selain beberapa narasumber di atas, turut berpartisipasi dalam acara ini juga Gita Syahrani, Ketua Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Andhyta F. Utami, seorang environmental economist dan Co-Founder Think Policy Society, serta Butet Manurung pegiat pendidikan masyarakat adat dan Co-Founder Sokola Institute.

Sebelumnya, Akademi Generasi Lestari terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu (1) peluncuran kampanye Saya #GenerasiLestari di aplikasi Campaign #ForChange; (2) Social Fair Day AGL; (3) AGL Bootcamp; (4) Peluncuran 7 Challenge oleh Peserta AGL; (5) Online Media Gathering & Closing AGL. Anak muda dari seluruh Indonesia dapat menjadi Suporter untuk mendukung 7 kampanye sosial ini dengan mengambil aksi di aplikasi Campaign #ForChange. Setiap Challenge yang berhasil diselesaikan akan dikonversikan menjadi donasi sebesar Rp20.000 oleh Akademi Generasi Lestari (Campaign.com dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari).

Unduh aplikasi Campaign #ForChange di Playstore: bit.ly/CampaignPlaystore atau App Store: bit.ly/CampaignAppstore dan dapatkan informasi lebih lanjut tentang Akademi Generasi Lestari melalui www.campaign.com/generasilestari, Instagram @campaign_id dan @generasilestari.